Pesan ini di samapikan pada Ust. Tifatul Sembiring dikutip dari Tirto.id
Ia menambahkan bahwa tanaman itu harus disiram setiap hari, dijaga, dipelihara, dipagari, bahkan kalau tunas-tunasnya mulai tumbuh, harus ditunggui, sebab menurutnya burung-burung juga berminat pada pucuk-pucuk segar itu.
Jadi, pada mad’u (pengikut dakwah) kita harus di-ri’ayah (dirawat), ditumbuhkan, diarahkan, dinasehati sampai dia benar-benar matang. Dijaga alur pembinaannya, ditanamkan motivasi-motivasi, dibangun keikhlasan mereka, didengarkan pendapat-pendapatnya, bahkan kita perlu sesekali bepergian dengannya. Agar kita memahami betul watak kader dakwah kita sebenarnya," terangnya.
0 Komentar